Minggu, Desember 14, 2008

Teater Mandiri Lebaran di Korea

Setelah sukses di Praha dan Bratislava pada bulan Juni yang lalu, Teater Mandiri mendapat undangan untuk main di Korea. Direktur International FolkArt Festival of Yangju di Korea, Mr. Sohn Jin Chaek setelah bertandang ke markas Teater Mandiri di Astya Puri Cirendeu, melihat potongan pertunjukan dan berdiskusi tentang eksistensi Mandiri, langsung meminta Mandiri berpartisipasi dalam festival yang akan diikuti oleh beberapa negara itu, antara lain Thailan dan Jepang yang berlangsung tg 2 s/d 5 Oktober. Teater Mandiri akan berangkat pada hari Lebaran, 1 Oktober.

Menurut Mr. Sohn (sutradara Michoo Theater Company yang konon menyutradarai pembukaan Olimpiade di Korea), pada awalnya memang Festival Yangju adalah Festival seni rakyat. Tetapi mulai tahun ini, ada perubahan besar. Seni rakyat digabungkan dengan seni kontemporer, untuk menambah warna festival. Buat Teater Mandiri kedua aspek itu memang selama ini sudah menjadi basis perjalananan Mandiri.

Dengan mengangkat dan sekalian berguru pada seni tradisi dan seni rakyat, Teater Mandiri mengambil posisi pertunjukan sebagai “tontonan”. Penonton adalah bagian dan bisa langsung terlibat pada pertunjukan sehingga melahirkan peritiwa. Tidak hanya seni akting, tapi seni musik, tari, serta seni rupa juga dipergunakan serentak dalam tontonan sebagaimana yang dikenal dalam teater tradisi. Para pemain Teater Mandiri juga seperti di dalam teater rakyat, semuanya adalah pekerja.

Karena waktunya pendek sedangkan ada keterbatasan dalam jumlah personal pendukung, Teater Mandiri memutuskan untuk mengusung kembali lakon ZERO yang sudah pernah sukses di Taipe, Cairo, Praha dan Bratislava. Hanya saja ZERO kali ini sudah mencapai generasi ke IV, dengan banyak perubahan serta tambahan sehingga nyaris menjadi pertunjukan baru.

Rombongan Teater Mandiri yang dibiaya oleh festival hanya 8 orang,. Beruntunglah Egy Massadiah, anggota Teater Mandiri yang kini sudah menjadi produser berhasil mengerahkan dana sehingga jumlah personil ditingkatkan menjadi 13 orang. Mereka itu adalah: Putu Wijaya (pemain dan sutradara), Yanto Kribo, Alung Seroja. Ucok Hutagaol, Wendy Nasution, Fien Hermini, Bambang Rsmantoro, Sukardi Djupri, Agung Wibisana, Dewi Pramunawati, Taksu Wijaya dan Egy Massadiah (semuany6a pemain) dengan Wahyu Sulasmoro sebagai pemusik.

Sebagaimana biasa, Teater Mandiri juga meminta beberapa orang di Korea untuk ikut bermain, berkolaborasi, sehingga bukan hanya tontonan yang tercipta tetapi juga persentuhan kultural. Ini memang merupakan bagian dari missi Mandiri sejak dulu. Kami tak pernah lupa menempatkan tontonan sebagai alat untuk diplomasi publik. Menambah pengertian mancanegara pada Indonesia dan sebaliknyta mencoba lebih memahami mancanegara untuk membina persahabatan. Kami berharap kiranya itu dapat ikut membantu menegakkan kembali citra Indonesia di mata mancanegara. (TEATER MANDIRI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar